Minggu, 05 Desember 2010

Mengapa Kalisa?

Itu seperti nama majalah wanita!
Ah, itu sih cocoknya untuk nama majalah para gadis!
Demikian contoh komentar-komentar untuk nama majalah kita ini.
Ada beberapa yang mempertanyakan, ada yang menolak, ada yang kurang setuju. Tapi akhirnya, suara terbanyak (!) menyatakan nama itu bagus. Mereka setuju majalah ini bernama Kalisa!
Yang paling menarik, mungkin, adalah pertanyaan istri saya (he he…!), “Bang, ada arti lain engga dari kata kalisa itu? Mungkin dari sebuah bahasa asing…”
Mungkin.
Tapi, saya belum sempat mencari. 
Bila anda tahu, tolong beri tahu kami.
Sebenarnya, kalisa itu adalah akronim dari kalimatin sawã (كلمة سوى); yaitu potongan kalimat dari surat Ali ‘Imrãn ayat 64:
                                  

(Firman Allah kepada Nabi Muhammad), Tegaskan: “Hai Ahli Kitab! Mari kita mengacu pada kalimatin sawã (yang bisa menjadi pendamai) antara kami dan kalian! Yaitu bahwa kita hanya akan mengabdi Allah, dalam arti tidak akan pernah membagi hati dengan sesuatu apa pun selainNya. Yakni bahwa dia, siapa pun di antara kita, tidak akan pernah menjadikan siapa pun, selain Allah (dengan ajaranNya), sebagai pandu-pandu kehidupan.” Bila mereka memalingkan muka, maka tegaskan, “Saksikanlah oleh kalian bahwa kami adalah orang-orang yang pasti kukuh dalam kepatuhan terhadap Allah (muslim)!”

Seperti anda lihat, ayat ini menggambarkan sosok Rasulullah (Nabi Muhammad) bersama umat beliau, para muslim, yang pada masanya harus berhadapan dengan dua Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani). Jelas tegas bahwa mereka (Rasulullah bersama umat sezamannya) disuruh Allah untuk mengajukan kalimatin sawã kepada lawan bicara mereka.
Lalu, apa itu kalimatin sawã?
Ada sebagian cendekiawan muslim Indonesia (dikomandoi Nurcholis Madjid, bila tak salah) menerjemahkan kalimatin sawã menjadi common platform.
Kata kuncinya di sini adalah platform; terjemahan bebas untuk kalimatin (bentuk aslinya kalimatun).
Arti awal dari platform adalah peron, yang bisa kita jumpai di stasiun kereta api. Selain itu, platform juga bisa berarti panggung (stage), atau mimbar (podium). Dalam kaitan dengan partai politik, platform adalah program.
Sungguh menarik bahwa dalam bahasa Inggris ternyata program/programme tidak mempunyai sinonim. Hanya ada penjelasan dalam sejumlah kamus bahwa program bisa berarti: 1. daftar, 2. rencana, 3. acara televisi/radio, 4. penetapan waktu, 5. data yang dimasukkan ke dalam komputer.
Jadi, apakah common platform itu berarti “program bersama”?
Tepatkah bila kalimatin sawã diartikan sebagai “program bersama” para muslim, kaum Yahudi, dan kaum Nasrani?
Atau, bila bukan program bersama, bisakah ia diartikan sebagai “kecenderungan bersama”, atau “keinginan bersama”?
Jawabannya, sebenarnya ada pada ayat itu sendiri; yang menegaskan bahwa yang dimaksud dengan kalimatin sawã itu – apa pun terjemahannya – adalah ikrar bahwa:… kita hanya akan mengabdi Allah, dalam arti tidak akan pernah membagi hati dengan sesuatu apa pun selainNya. Yakni bahwa dia, siapa pun di antara kita, tidak akan pernah menjadikan siapa pun, selain Allah (dengan ajaranNya), sebagai pandu-pandu kehidupan.
Bila kita cukup tekun membaca sejarah agama-agama yang disebut sebagai “agama-agama samawi” alias “agama langit”, yaitu (kronologis) Yahudi, Nasrani, dan Islam, kita tahu betul bahwa ayat ini tidak akan bisa dipahami dengan baik bila tidak memahami latar belakang sejarahnya.
Intinya – terlepas dari perjalanan sejarah belakangan –  adalah klaim (pengakuan) tentang monoteisme. Tentang keesaan Tuhan.
Konon, para pemeluk agama-agama samawi itu, semua mengaku hanya punya satu Tuhan, yang oleh kaum muslim disebut dengan nama “Allah”.
Dan, karena tugas Nabi Muhammad – dengan Al-Qurãnnya – adalah sebagai mushaddiq (pemanggil kembali kepada kebenaran versi Al-Qurãn!), maka bunyi kalimatin sawã-nya adalah: “… kita hanya mengabdi Allah, dengan tidak membagi hati kepada tuhan-tuhan selain Dia.”
Jadi, ayat ini adalah tantangan untuk membuktikan klaim tersebut.
Selanjutnya, setidaknya menurut saya, tantangan itu tidak hanya berlaku bagi kaum Yahudi dan atau Nasrani, tapi – terutama – justru bagi yang mengklaim sebagai muslim itu sendiri!
Ya! Bila kita muslim, ayo buktikan bahwa kita “hanya mengabdi Allah, dengan tidak membagi hati kepada tuhan-tuhan selain Dia.”
Dalam pemikiran teologis bangsa Indonesia, kata tuhan selalu dihubungkan dengan Sang Mahapencipta. Tapi Al-Qurãn menjelaskan bahwa tuhan (rabb; ilah) bisa muncul dalam bentuk apa saja.
Bahkan – jangan kaget – tuhan itu bahkan bisa muncul dalam bentuk madzhab atau aliran ke-Islam-an yang kita anut, yang kita anggap sebagai satu-satunya yang benar.
Dengan demikian, saya kira sudah jelas bahwa kehadiran Kalisa diharapkan bisa menjadi pengingat bahwa apa pun klaim kita tentang “kebenaran kita”, semua harus sanggup menjawab tantangan surat Ali ‘Imrãn ayat 64. Semua harus menjadikan kalimatin sawã (yaitu bahwa kita hanya akan mengabdi Allah, dalam arti tidak akan pernah membagi hati dengan sesuatu apa pun selainNya. Yakni bahwa dia, siapa pun di antara kita, tidak akan pernah menjadikan siapa pun, selain Allah (dengan ajaranNya), sebagai pandu-pandu kehidupan) sebagai tolok ukur.
Itulah alasan mengapa majalah ini bernama Kalisa.
Wa lillahi hujjatul-balîghah, was-salãmu ‘alaikum…!

Hormat saya,
A. Husein
Pemimpin Redaksi

3 komentar:

  1. kenapa mesti memakai suara terbanyak dalam penentuan nama majalah 'KALISA'.Apa gak berbau demokratis... Padahal kedaulatan sepenuhnya berada pada kedaulatan ilmu..yg kebetulan tepat nama Kalisa sesuai AQ MSR jika dikaitkan dg tuntutan zaman atau jawaban sesuai tantangan para pengklaim kebenaran..

    lebih tepat mana arti kata kalimatin sawa dalam bhs indonesia, ikrar ajaran persamaan atau ikrar persamaan ajaran..?

    BalasHapus
  2. Itu hanya gambaran tentang reaksi banyak orang terhadap nama Kalisa. Tentang pemilihan nama itu sendiri,sejak awal sudah jadi keputusan kami. orang lain setuju atau tidak, namanya tetap Kalisa, yang merupakan akronim dari Kalimatin Sawa. Apakah anda juga keberatan dengan akronim ini?

    BalasHapus
  3. kwkwkwkwkwk pasti cantik

    BalasHapus