Sabtu, 11 Desember 2010

Apa Artinya Ini?

Seorang saudara menulis lewat facebook:

ass... bang... kemarin saya ngobrol2. sama teman ..dia seorng guru di pesantren dijati asih... entah namanya persanternnya apa... tp sy sempat mampir kepesantrennya.. sy bercerita sedikit tentang majalah kalisa ... d...ia kaget karena ternyata setelah kuliah sampai S1 (SKI) sejarah kebudayaan islam koq tdak pernah mendapatkan bahan2 yg sedetail yg ada tertulis di Majalah kalisa... dia berharap ada yg mau berkunjung kepesantrennya untuk memberikan pencerahan kepada Kyainya " berkenan gak untuk silaturahmi kepesantren untuk ngobrol2 sambil memberikan pencerahan(kepada kyainya)" itu katanya bang... gmn jawabnya bang..

Senin, 06 Desember 2010

Api Kebencian Membakar Kitab Suci


Seorang pastor dari sebuah gereja kecil di Florida mendapat perhatian besar media massa seluruh dunia. Sesuatu yang baru sekali ini terjadi. Dan itu terjadi hanya karena ia memaklumkan rencana untuk membakar beberapa buah mushhaf (buku) 
Al-Qurãn
Apakah ia memutuskan untuk melaksanakan rencana hebohnya itu atau tidak, pernyataan orang yang diakui sebagai hamba Tuhan untuk membakar kitab suci agama lain adalah sesuatu yang layak ditentang.

Pembakaran Al-Qurãn Di Mata Pengagum Bung Karno


Kalo dibakar itu mending, yang parah itu di baca berulang kali tapi tidak tahu apa maksudnya, bisanya hanya membunyikan saja. Kemudian yang mampu membaca juga tidak segera berbuat sesuatu bagaimana melaksanakannya dengan bijaksana dan bagi ... yang sudah merasa mampu melak-sanakan juga belum bisa membuktikan barokahnya bagi umat manusia alias tidak ada kemajuan apapun. Lha dengan kondisi demikian tiba-tiba merasa sudah paling benar sendiri, paling suci sendiri lantas rame-rame mengutuk rencana pembakaran al Qur'an. Apakah sudah melakukan introspeksi diri? Ya saya doakan bagi yang sakit, semoga lekas sembuh, bagi yang tidak sembuh-sembuh, semoga di berikan tambahan kesabaran.


“Islam yang kita catut dari kalam ilahi dan sunnah bukan apinya, bukan nyalanya, bukan! Tapi abunya, debunya, ach, ya asapnya, abunya yang berupa celak mata dan surban … abunya yang bisanya cuma baca fatihah dan tahlil, bukan apinya yang menyala-nyala dari ujung zaman satu ke zaman yang lain.” (Sukarno, 1940) 

Kulyubi Ismangun
Sarjana geografi lulusan UGM

7 Saran Untuk Memperbaiki Hubungan Anda Dengan Al-Qurãn


A
pakah anda salah seorang yang jarang menyentuh Al-Qurãn? Atau, justru anda membacanya setiap hari, tapi tidak merasakan manfaat atau hasil yang semestinya? Apa pun masalahnya, di bawah ini ada saran-saran sederhana untuk menjalin hubu-ngan baik dengan Al-Qurãn.

5 Hal Yang Pasti Lepas





Hadits di bawah ini termasuk populer, namun tidak berarti bahwa ia tidak lagi menarik untuk dikaji.

إغتنم خمسا قبل خمس:
سبابك قبل هرمك
وصحتك قبل سقمك
وغناك قبل فقرك
وفرغك قبل شغلك
وحياتك قبل موتك
(رواه البيهقى وابن أبى الدنيا وابن مبارك)


(Kata Rasulullah suatu hari:) “Jagalah lima hal sebelum (muncul) lima hal (yang lain); (Yaitu:) masa mudamu sebelum (tiba) masa tuamu, masa sehatmu sebelum (tiba) masa sakitmu, masa kayamu sebelum (tiba) masa fakirmu, masa luangmu sebelum (tiba) masa sempitmu, dan (terakhir) masa hidupmu sebelum (tiba) saat kematianmu.
Penggunaan kata perintah ightanim pada awal sabda Rasul ini agaknya layak digarisbawahi, terutama karena sifat filosofisnya. Makudnya, pemilihan kata ini, ag-aknya, memang disengaja untuk membuat penyimaknya memperhatikan hal-hal yang disebutkan berikutnya, yang memang mewakili persoalan-persoalan yang sering menjadi bahan renungan para pemikir kehidupan atau filsuf.

Al-Fãtihah, Satu Surat Banyak Nama

Al-Fãtihah hanyalah salah satu nama bagi surat ini. Ibnu Katsir mengatakan bahwa surat ini disebut fãtihatul-kitãb(i) karena dengannya dimulai (tuftahu) bacaan dalam shalat. Alasan itu tidak salah, tapi kurang jitu, karena orang paling awam pun pasti segera tahu bahwa fãtihatul-kitãb adalah pembukaan kitab, yang  dibuktikan dengan penempatannya sebagai surat pertama dalam mushhaf Al-Qurãn. Sementara pembuka (miftãh) shalat, menurut hadis  adalah wudhu', bacaan pertamanya takbir (Allahu akbar), dan bacaan penutupnya salam (assalamu 'alaikum …).[1] Dalam hadis lain memang ada penegasan tentang pentingnya posisi Al-Fãtihah dalam shalat, walau bukan merupakan bacan pembuka. "Percumalah shalat seseorang yang (dalam shalatnya) tidak membaca fãtihatul-kitãb." (Hadis Bukhari-Muslim).[2]

Kecerdasan Ali Saifullah Dalam Matematika

Ali Bin Abi Thalib Saifullah adalah orang yang cepat, tajam, dan jitu dalam matematika. Sehubungan dengan keistimewaan beliau itu, sejumlah kisah menarik pun terekam dalam sejarah. Di antaranya adalah kisah berikut ini.

Angka bulat, bukan pecahan
Suatu hari seorang Yahudi datang menemui Ali. Mengetahui bahwa Ali sangat cerdas, ia berpikir untuk mengajukan pertanyaan yang tidak mungkin terjawab olehnya, sehingga ia akan dipermalukan di tengah orang-orang Arab sendiri.

Minggu, 05 Desember 2010

M a r i j a n



Nama itu mungkin berasal dari bahasa Arab, marjãn (permata dari batu karang merah), yang penyebutannya bisa ditemukan dalam Al-Qurãn (surat Ar-Rahmãn ayat 22 dan 58 ). Ini salah satu isyarat yang menandai adanya pengaruh Arab (Islam) terhadap orang Jawa, terutama mereka yang hidup di seputar keraton. (Ingat kisah tentang pada penyebar Islam di Jawa, yang dikenal sebagai Wali Sanga).
Bagi masyarakat Jawa sendiri, Marijan mungkin bukan nama yang unik. Bahkan Mbah Marijan sebagai sebuah pribadi pun, bagi orang yang mengenal bagaimana “manusia Jawa” bukanlah pribadi yang unik.

Komentar foto Kalisa di facebook

Pertanyaan: Bisakah anda menjelaskan arti gambar ini?


Komentar:
M Reza Qw: sudah sebegitu parahkah org dewasa itu (yg jadi ma'mum) hingga ilmu mereka lebih terbelakang dr anak kecil itu? atau ini rekayasa gambar? dari org2 yg menghina islam?

Al-Qurãn Sebagai Psikologi

Psikologi adalah salah satu ilmu yang lahir dari filsafat, dan mungkin merupakan anak sulung atau anak emasnya, yang telah memberikan banyak cucu (puluhan cabang) sejak awal kelahirannya. Seperti halnya filsafat, psikologi juga berawal dari Yunanai. Ide dasarnya bertumpu pada pembicaraan tentang psyche (jiwa). “Sebagaian ahli menganggap bahwa buku Aristoteles, De Anima, merupakan karya ilmiah psikologi yang pertama.” Psikologi baru lepas dari induknya, menjadi psikologi modern, pada tahun 1879, dengan didirikannya laboratorium psikologi pertama oleh Wilhelm Wundt di Leipzig, Jerman. 

Aku Tergila-gila Bahasa Arab!

Ini kisah seorang gadis yang ketika berusia 16 tahun berkunjung ke Masjid Al-Hambra, Granada, Spanyol. Di sana ia terpana melihat kaligrafi Arab yang terukir di tembok masjid, dan segera jatuh cinta pada pandangan pertama. Gadis itu – kini bernama Karima Burns – akhirnya menjadi muslimah.

Aku duduk di dalam Masjid Al-Hambra di Granada, Spanyol, memandang ke arah tulisan yang membatasi dinding-dinding. (Itu adalah tulisan dari) bahasa yang  paling indah yang pernah kulihat. “Bahasa apakah itu?” tanyaku kepada para wisatawan Spanyol.
“Bahasa Arab,” jawab mereka.

Figur Imam Yang Dibutuhkan Di Eropa

(Bagaimana Di Indonesia?)


Sebagai pemimpin agama Islam, seorang imam secara umum memainkan peran besar dalam masyarakat, khususnya dalam konteks Eropa. Al-hasil, sang imam diharapkan untuk sudah siap menjalankan peran tersebut.

Sang imam dianggap sebagai ilmuwan yang menakhodai sebuah program keilmuan Islam. Sang pemimpin Islam ini, terutama bila bermarkas di Eropa, diharapkan untuk sudah memiliki pemahaman Islam yang memadai. Imam yang berpegang teguh dan fanatik pada sebuah mazhab (fiqh) tertentu tidak akan bisa ‘jalan’ di Eropa. Imam sejati bukanlah orang yang meimbulkan kesulitan-kesulitan bagi orang lain tapi justru mampu menunjukkan bahwa Islam itu bisa sejalan dengan zaman di tempat mana pun. Ini bisa terjadi bila sang imam mengambil sikap netral dan mampu memberikan penilaian terhadap berbagai pendapat dan pembuktian.

Besi Dan Supernova

Besi Tidak Berasal Dari Bumi
Besi adalah salah satu zat yang disebut dalam Al-Qurãn, dalam surat bernama Al-Hadîd (besi).
“Dan Kami (Allah) juga menurunkan besi yang mengandung kekuatan besar, yang di dalamnya terdapat banyak manfaat bagi manusia… (QS 57: 25)
Kata anzalnã yang berarti “telah kami turunkan” yang berhubungan dengan besi, bisa dianggap sebagai kata yang bermakna kiasan untuk menggambarkan berbagai manfaat besi bagi manusia. Tapi bila kita perhatikan makna harfiah dari kata ini, yaitu bawha besi memang diturunkan dari langit, seperti turunnya hujan dan wahyu itu sendiri, terungkaplah sebuah mukjizat ilmiah yang cukup besar; karena penemuan-penemuan astronomis modern telah mengungkapkan bahwa besi yang ada di bumi kita itu sebenarnya berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar sana.

Hussein Tabataba’i

Hafal Al-Qurãn Di Usia 5 Tahun
Dapat Gelar Doktor Di Usia 7 tahun

Ini bukan berita baru. Tapi mudah-mudahan setiap Muslim masih bisa mengambil manfaat dari kisah “anak ajaib” kelahiran Iran ini.
Namanya Muhammad Husein Tabataba’i, lahir tanggal 16 Februari tahun 1991 di kota Kom, sekitar 135 km dari Teheran, ibukota Iran.
Dalam sebuah buku cuku mewah berjudul Doktor Cilik Hafal Dan Paham Al-Quran, yang ditulis Dina Y. Sulaeman dan diterbitkan Pustaka IIMaN tahun 2007, dikisahkan  seorang anak kecil berusia 7 tahun sudah hafal dan paham Al-Qurãn. Anak kecil ini bahkan bisa memahami Al-Qurãn walaupun bahasa ibunya bukan bahasa Arab.

Pangantar Da'wah (Pendahuluan)

Pengertian Istilah da’wah
Da’wah adalah salah satu masdar dari kata kerja da’a—yad’u; masdar lainnya adalah du’â’, yang diindonesiakan menajdi doa .   
Dalam Al-Qurân, kedua masdar itu kadang digunakan dalam pengertian yang sama, sesuai dengan karinah (qarïnah) atau posisinya dalam kalimat. Contoh:
قال ربّ إنّى دعوت قومى ليلا و نهارا فلم يزدهم دُعَاءِى إلاّ فرارا…

(Nuh) mengeluh, “Tuhanku, aku benar-benar telah menda’wahi (دعوت) kaumku siang dan malam, tapi (kegiatan) da’wahku (دعاءى) itu hanyalah membuat mereka semakin lari (menjauh dariku)…[surat Nuh ayat 5).

Beropini Atau Berekspresi Lewat Film

Tinjauan Subyektif Atas Film Sang Pencerah

Film, seperti banyak media lainnya, pada dasarnya adalah alat untuk mengajukan sebuah opini, atau bahkan ‘hanya’ sarana sutradara berekspresi, mengungkapkan sesuatu yang mengganjal di hati. Bedanya dengan sarana-sarana yang lain, film dibantu dengan segala perangkat teknologisnya untuk mempunyai daya ‘sihir’  (pesona) lebih kuat, setidaknya ketika penonon masih terkungkung dalam ruang jebakan bernama gedung bioskop. Apalagi bila yang dihidangkan di ruang gelap tersebut adalah sebuah karya yang dari segi artistiknya tergolong jempolan, seperti karya Hanung Bramantyo.

Penghinaan Al-Qurãn Di Situs-Situs Internet Bagaimana Sikap Kita?

Ada puluhan website dan blog di internet yang tampaknya sengaja dibuat untuk untuk mencemari Islam dan Al-Qurãn. Beberapa di antaranya berbahasa Indonesia , Inggris, dan entah apa lagi. Yang berbahasa Indonesia, isinya sebagian merupakan terjemaan dari yang berbahasa Inggris!

Saya menemukan sebuah web-site yang tampaknya sengaja dibuat untuk mencemari Islam dan Al-Qurãn.
Saya menemukan puluhan web-site seperti itu!
Puluhan?
Ya. Beberapa di antaranya ber-bahasa Indonesia , Inggris, dan en-tah apa lagi. Yang berbahasa Indo-nesia, saya lihat isinya sebagian merupakan terjemaan dari yang berbahasa Inggris!

Apa Kabar ICMI?

Jakarta (ANTARA News) - Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) akan menggelar Muktamar V di Bogor, Jabar 4-7 Desember 2010. Ketua Panitia Pengarah Muktamar V Hidayat Syarief, di Jakarta, Kamis, menga-takan, muktamar direncana-kan akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kita agendakan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Bogor. Sedangkan sidang-sidang akan dilaksanakan di International Convention Centre IPB Bogor," kata Hidayat Syarief.
Ia mengatakan, setidaknya sekitar 1.500 peserta akan meramaikan muktamar tersebut.

SILA-SILA YANG MENGHANCURKAN

Oleh Ajib Setyabudi

Kita telah tahu, Panca Sila (PS) adalah perjanjian luhur bangsa Indonesia untuk hidup bersama menjalin kehidupan berbangsa dan bernegara. PS menurut Cak Nur (Dr. Nurcholish Majid), merupakan common platform yang menjadikan negri zamrud khtulistiwa ini tetap bersatu. Maka tak berlebihan kiranya, jika lima prinsip dasar negara ini terpahat kuat dalam bentuk lambang perisai di leher burung Garuda. Dengan perlindungan perisai PS, bangsa Indonesia mengarungi angkasa pergaulan internasional antar bangsa dengan aman dan elegan tentunya.

Mengapa Kalisa?

Itu seperti nama majalah wanita!
Ah, itu sih cocoknya untuk nama majalah para gadis!
Demikian contoh komentar-komentar untuk nama majalah kita ini.
Ada beberapa yang mempertanyakan, ada yang menolak, ada yang kurang setuju. Tapi akhirnya, suara terbanyak (!) menyatakan nama itu bagus. Mereka setuju majalah ini bernama Kalisa!
Yang paling menarik, mungkin, adalah pertanyaan istri saya (he he…!), “Bang, ada arti lain engga dari kata kalisa itu? Mungkin dari sebuah bahasa asing…”
Mungkin.
Tapi, saya belum sempat mencari. 
Bila anda tahu, tolong beri tahu kami.
Sebenarnya, kalisa itu adalah akronim dari kalimatin sawã (كلمة سوى); yaitu potongan kalimat dari surat Ali ‘Imrãn ayat 64:
                                  

(Firman Allah kepada Nabi Muhammad), Tegaskan: “Hai Ahli Kitab! Mari kita mengacu pada kalimatin sawã (yang bisa menjadi pendamai) antara kami dan kalian! Yaitu bahwa kita hanya akan mengabdi Allah, dalam arti tidak akan pernah membagi hati dengan sesuatu apa pun selainNya. Yakni bahwa dia, siapa pun di antara kita, tidak akan pernah menjadikan siapa pun, selain Allah (dengan ajaranNya), sebagai pandu-pandu kehidupan.” Bila mereka memalingkan muka, maka tegaskan, “Saksikanlah oleh kalian bahwa kami adalah orang-orang yang pasti kukuh dalam kepatuhan terhadap Allah (muslim)!”

Seperti anda lihat, ayat ini menggambarkan sosok Rasulullah (Nabi Muhammad) bersama umat beliau, para muslim, yang pada masanya harus berhadapan dengan dua Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani). Jelas tegas bahwa mereka (Rasulullah bersama umat sezamannya) disuruh Allah untuk mengajukan kalimatin sawã kepada lawan bicara mereka.
Lalu, apa itu kalimatin sawã?
Ada sebagian cendekiawan muslim Indonesia (dikomandoi Nurcholis Madjid, bila tak salah) menerjemahkan kalimatin sawã menjadi common platform.
Kata kuncinya di sini adalah platform; terjemahan bebas untuk kalimatin (bentuk aslinya kalimatun).
Arti awal dari platform adalah peron, yang bisa kita jumpai di stasiun kereta api. Selain itu, platform juga bisa berarti panggung (stage), atau mimbar (podium). Dalam kaitan dengan partai politik, platform adalah program.
Sungguh menarik bahwa dalam bahasa Inggris ternyata program/programme tidak mempunyai sinonim. Hanya ada penjelasan dalam sejumlah kamus bahwa program bisa berarti: 1. daftar, 2. rencana, 3. acara televisi/radio, 4. penetapan waktu, 5. data yang dimasukkan ke dalam komputer.
Jadi, apakah common platform itu berarti “program bersama”?
Tepatkah bila kalimatin sawã diartikan sebagai “program bersama” para muslim, kaum Yahudi, dan kaum Nasrani?
Atau, bila bukan program bersama, bisakah ia diartikan sebagai “kecenderungan bersama”, atau “keinginan bersama”?
Jawabannya, sebenarnya ada pada ayat itu sendiri; yang menegaskan bahwa yang dimaksud dengan kalimatin sawã itu – apa pun terjemahannya – adalah ikrar bahwa:… kita hanya akan mengabdi Allah, dalam arti tidak akan pernah membagi hati dengan sesuatu apa pun selainNya. Yakni bahwa dia, siapa pun di antara kita, tidak akan pernah menjadikan siapa pun, selain Allah (dengan ajaranNya), sebagai pandu-pandu kehidupan.
Bila kita cukup tekun membaca sejarah agama-agama yang disebut sebagai “agama-agama samawi” alias “agama langit”, yaitu (kronologis) Yahudi, Nasrani, dan Islam, kita tahu betul bahwa ayat ini tidak akan bisa dipahami dengan baik bila tidak memahami latar belakang sejarahnya.
Intinya – terlepas dari perjalanan sejarah belakangan –  adalah klaim (pengakuan) tentang monoteisme. Tentang keesaan Tuhan.
Konon, para pemeluk agama-agama samawi itu, semua mengaku hanya punya satu Tuhan, yang oleh kaum muslim disebut dengan nama “Allah”.
Dan, karena tugas Nabi Muhammad – dengan Al-Qurãnnya – adalah sebagai mushaddiq (pemanggil kembali kepada kebenaran versi Al-Qurãn!), maka bunyi kalimatin sawã-nya adalah: “… kita hanya mengabdi Allah, dengan tidak membagi hati kepada tuhan-tuhan selain Dia.”
Jadi, ayat ini adalah tantangan untuk membuktikan klaim tersebut.
Selanjutnya, setidaknya menurut saya, tantangan itu tidak hanya berlaku bagi kaum Yahudi dan atau Nasrani, tapi – terutama – justru bagi yang mengklaim sebagai muslim itu sendiri!
Ya! Bila kita muslim, ayo buktikan bahwa kita “hanya mengabdi Allah, dengan tidak membagi hati kepada tuhan-tuhan selain Dia.”
Dalam pemikiran teologis bangsa Indonesia, kata tuhan selalu dihubungkan dengan Sang Mahapencipta. Tapi Al-Qurãn menjelaskan bahwa tuhan (rabb; ilah) bisa muncul dalam bentuk apa saja.
Bahkan – jangan kaget – tuhan itu bahkan bisa muncul dalam bentuk madzhab atau aliran ke-Islam-an yang kita anut, yang kita anggap sebagai satu-satunya yang benar.
Dengan demikian, saya kira sudah jelas bahwa kehadiran Kalisa diharapkan bisa menjadi pengingat bahwa apa pun klaim kita tentang “kebenaran kita”, semua harus sanggup menjawab tantangan surat Ali ‘Imrãn ayat 64. Semua harus menjadikan kalimatin sawã (yaitu bahwa kita hanya akan mengabdi Allah, dalam arti tidak akan pernah membagi hati dengan sesuatu apa pun selainNya. Yakni bahwa dia, siapa pun di antara kita, tidak akan pernah menjadikan siapa pun, selain Allah (dengan ajaranNya), sebagai pandu-pandu kehidupan) sebagai tolok ukur.
Itulah alasan mengapa majalah ini bernama Kalisa.
Wa lillahi hujjatul-balîghah, was-salãmu ‘alaikum…!

Hormat saya,
A. Husein
Pemimpin Redaksi